Let the Pictures Talk
1. MERIAM KARBIT
Festival Meriam Karbit yang merupakan agenda tahunan menjelang akhir bulan Ramadhan atau bertepatan dengan malam menyambut Idul Fitri 1438 Hijriah kembali digelar di Pontianak Kalimantan Barat.
Saat ini persiapan yang dilakukan oleh masing-masing kelompok hampir selesai. Sekretaris Forum Meriam Karbit Kota Pontianak, Barry Shilmon mengatakan, peresmian dimulainya Festival Meriam Karbit pada tahun ini akan dipusatkan di Gang Kamboja pinggiran Sungai Kapuas.
Festival Meriam Karbit ini akan diikuti 44 kelompok dengan jumlah keseluruhan 259 meriam karbit. ada empat kriteria penilaian dalam festival yang rutin digelar setiap malam Idul Fitri ini.
"Yaitu dari bunyi meriam, motif meriam, kebudayaan yang ditampilkan serta dekorasinya. Sedangkan total hadiah yang akan diperebutkan senilai Rp 39 juta,
Ini bisa dijadikan nilai budaya tersendiri bagi kota pontianak
{ENGLISH}
Festival
Carbide cannon which is an annual agenda towards the end of Ramadan or
coincides with the evening welcoming Idul Fitri 1438 Hijriah again held
in Pontianak, West Kalimantan.
Currently preparations made by each group are almost complete. Secretary
of Pontianak Carbide Carrier Forum, Barry Shilmon, said the
inauguration of the Carnival Carbide Festival this year will be centered
in the Cambodian Gang of the Kapuas River.
Carbide cannon Festival will be followed 44 groups with a total of 259 carbide cannon. there are four assessment criteria in the festival that is held every night this Eid al-Fitr.
"That
is from the sound of cannons, motifs of cannons, the culture is
displayed and the decoration.While the total prize to be contested worth
Rp 39 million,
This can be a separate cultural value for the city pontianak
2. MUSIUM KALIMANTAN BARAT
West
Kalimantan Provincial Museum was pioneered since 1974 by West
Kalimantan Provincial Office of the Provincial Office of West Kalimantan
through the Rehabilitation and Expansion Project of West Kalimantan
Museum. The
functionalization was inaugurated on October 4, 1983 by the Director
General of Culture of the Department of Education and Culture, since
then the West Kalimantan Provincial Museum was opened to the public. There are four sections working in this museum, namely section of education, institutional, collection, equipment. Museums usually hold exhibitions of paintings that are displayed in the lobby of the museum. Usually also hold a careful race every year, painting and mading competitions. As
for the efforts undertaken so that people, especially school children
know that the importance of culture, the museum held a socialization
event. There is also a museum entrance to the school.This museum stores the Geographic / Geologika collection in the form of maps and types of rocks; collections of biologics, archeology, historica, numismatics, and ceramics in the form of jars, plates, bowls, spoons, etc. which comes from China, Vietnam, Japan, Europe, and Singkawang local ceramics. In addition to displaying the existing collections in the Permanent
Exhibition Room I, West Kalimantan Provincial Museum also displays
replica and miniature collections that are in the plaza Anchor of
foreign merchant vessels.Museum activities include exhibitions, guidance to visitors, papers,
conservation / collection preparation, surveys, collection procurement,
lectures, workshops, socialization, discussion, research, painting
competitions, intelligent,From the dayak custom which seemed scary, switch to the Malay customary collection of Pontianak. One word spoken from the buda'-buda 'pontianak (buda'-buda': the call of friends or peer group) is 'GLAMOR'. Why say glamor? Because
of the collection in this museum of Malay culture in pontianak
associated with luxury items such as gramophone, a complete musical
instrument commonly used jazz musicians and gold fabrics and jewelry
that make the glare of the eye. Shown also how glamor is a marriage customs of Malay community equipped with rituals that accompany it. The
most prominent and memorable betangas culture that until now is still
entrenched, including steam bath to clean the dirt before marriage.
{BAHASA INDONESIA}
Museum Provinsi Kalimantan Barat
dirintis sejak tahun 1974 oleh Kantor Wilayah Depdikbud Provinsi
Kalimantan Barat melalui Proyek Rehabilitasi dan Perluasan Permuseuman
Kalimantan Barat. Fungsionalisasinya diresmikan pada tanggal 4 Oktober
1983 oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Depdikbud, sejak itu Museum
Provinsi Kalimantan Barat dibuka untuk umum. Ada empat seksi yang
bekerja di museum ini, yaitu seksi edukasi , kelembagaan, koleksi
,peralatan. Museum biasanya mengadakan pameran lukisan yang di tampilkan
di selasar museum. Biasanya juga mengadakan lomba cerdas cermat setiap
tahun , melukis dan lomba mading. Adapun usaha yang dilakukan supaya
masyarakat terutama anak sekolah mengetahui bahwa pentingnya budaya,
maka museum mengadakan kegiatan sosialisasi. Ada juga kegiatan museum
masuk sekolah.
Museum ini menyimpan di antaranya
koleksi Geografika/Geologika berupa peta dan jenis batu-batuan; koleksi
biologika, arkeologika, historika, numismatika, dan keramologika berupa
tempayan, piring, mangkuk, sendok, dll. yang berasal dari China,
Vietnam, Jepang, Eropa, dan keramik lokal Singkawang. Selain menampilkan
koleksi yang ada di Ruangan Pameran Tetap I, Museum Provinsi Kalimantan
Barat juga menampilkan koleksi replika dan miniatur yang berada di
plaza Jangkar kapal dagang asing.
Aktivitas Museum meliputi pameran,
bimbingan kepada pengunjung, karya tulis, konservasi/preparasi koleksi,
survei, pengadaan koleksi, ceramah, sarasehan, sosialisasi, diskusi,
penelitian, lomba lukis, cerdas cermat, dll.
Dari adat dayak yang terkesan seram, beralih ke koleksi adat melayu
Pontianak. Satu kata yang terucap dari buda’-buda’ pontianak
(buda’-buda’: panggilan teman-teman atau sekolompok orang sebaya) yaitu
‘GLAMOUR’. Kenapa dikatakan glamour? Karena dari koleksi yang ada di
museum ini kebudayaan melayu di pontianak dikaitkan dengan barang-barang
mewah semacam gramofon, alat musik yang lengkap yang biasa digunakan
musisi-musisi jazz serta kain-kain emas dan perhiasan yang membuat silau
mata. Ditunjukkan pula betapa glamournya suatu adat pernikahan
masyarakat melayu yang dilengkapi dengan ritual-ritual yang
mengiringinya. Yang paling menonjol dan berkesan yakni budaya betangas
yang hingga kini masih membudaya, antara lain mandi uap untuk
membersihkan kotoran sebelum menikah.
3 SAPU LIDI
Do you know? This thing will be very easy lo break if there is only one fruit. But, what if you try to break a broom stick that is so thick? It must be very difficult, tuh. Just try it. But, from this incident you can learn a thing. In this world, you will feel weak if you live alone. Another case if lo often bersosialiasi and have many acquaintances. Obviously, you will feel stronger because you are helping each other. What happens if you live without socializing? Your life will be like a broken stick. Lo will only be a weak person and in the future will be difficult to live this hard life. So, start multiplying acquaintances from now on!
{BAHASA INDONESIA}
Tau lidi, kan? Benda ini akan sangat mudah lo patahkan kalau hanya ada satu buah. Tapi, apa jadinya kalau lo berusaha mematahkan satu sapu lidi yang sebegitu tebalnya? Pasti susah banget, tuh. Coba aja deh. Tapi, dari kejadian ini lo bisa belajar suatu hal. Di dunia ini, pasti lo akan merasa lemah kalau hidup sendirian. Lain halnya kalau lo sering bersosialiasi dan punya banyak kenalan. Pastinya, lo akan merasa lebih kuat karena kalian saling membantu sama lain. Apa jadinya kalau lo hidup tanpa mau bersosialisasi? Hidup lo akan seperti lidi yang dipatahkan tadi. Lo hanya akan menjadi seseorang yang lemah dan ke depannya bakal kesulitan menjalani kerasnya kehidupan ini. So, mulailah perbanyak kenalan dari sekarang
4. PENGENDARA
Maybe some of you already know this philosophy. But I will discuss again here, yes just wrote a reminder. The driver I mean can be any vehicle, which is important to ride something. Lo ever merhatiin people who just drive? They are always together when on the road, but actually they have different goals. Some go to home, school, food, and so forth. In essence, there are times where they are together, but in the end they will split up.Just like our life, gan. Since elementary school, we are always together to study. But, unwittingly, in the future we will go to a different place. No way we all have the same dream, certainly different from each other. This is the philosophy of riders, that we are indeed walking together but different goals. It can also be a learning to not rely on others continuously. There are times when we have to live independently, without leaning our weight on others.
{BAHASA INDONESIA}
Mungkin sebagian dari lo udah tau filosofi ini. Tapi gue akan bahas lagi di sini, ya anggep aja reminder lah. Pengendara yang gue maksud bisa kendaraan apa pun, yang penting mengendarai sesuatu. Lo pernah merhatiin orang yang baru berkendara? Mereka selalu bersama-sama ketika di jalan, tapi sebenernya mereka punya tujuan yang berbeda-beda. Ada yang ke rumah, sekolah, cari makan, dan lain sebagainya. Intinya, ada saat di mana mereka bersama, namun pada akhirnya mereka akan berpisah.
Sama seperti hidup kita, gan. Sejak duduk di bangku SD, kita selalu bersama-sama menuntut ilmu. Tapi, tanpa disadari, ke depannya kita akan menuju tempat yang berbeda. Gak mungkin kita semua mempunyai impian yang sama, pastinya berbeda satu sama lain. Inilah filosofi pengendara, bahwa kita memang berjalan bersama-sama tetapi berbeda tujuan. Ini juga bisa menjadi pembelajaran untuk gak bergantung pada orang lain terus menerus. Ada kalanya kita harus hidup secara mandiri, tanpa menyandarkan beban kita pada orang lain.